10/18/10

Pasangan Cawako - Cawako 2011 - 2016


8:15 AM |

BATAM-Enam pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota mendaftar ke KPU Kota Batam hingga waktu pendaftaran ditutup pukul 00.00 WIB tadi malam. Lima pasangan bakal calon yang akan bertarung pada Pilwako Batam 5 Januari 2011 itu berasal dari partai politik (parpol), dan satu sisanya dari jalur independen.
Keenam pasangan bakal calon itu adalah Ahmad Dahlan-Rudi, Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum, Arifin Nasir-Irwansyah, Nada Faza Soraya-Nuryanto, Ria Saptarika-Zainal Abidin, dan Insyah Fauzi-Andi Nadjib. Hj Asnah, Istono, Gani Lasya dan sejumlah nama lain yang selama ini santer disebut bakal maju, bahkan sudah gencar melakukan sosialisasi melalui spanduk dan baliho yang dipasang di pinggir-pinggir jalan dan kendaraan, tiddak datang mendaftar hingga berita ini diturunkan.

Pasangan Arifin Nasir-Irwansyah merupakan yang pertama melakukan pendaftaran yaitu pukul 13.00 WIB. Bersama partai pendukungnya, Arifin-Irwansyah bertolak dari rumah Arifin di komplek Perumahan Pemko Batam, Sekupang menuju kantor KPU Batam.

Saat berangkat, pasangan yang menamakan diri pasangan AIR (Arifin Nasir-Irwansyah) ini menyewa dua unit bus penumpang yang digunakan untuk membawa para pengurus parpol dan pendukungnya. Sementara Arifin dan Irwansyah menumpang mobil pribadi miliknya.

Pasangan ini didukung PPP dan 19 parpol gurem yang tergabung dalam koalisi parpol Batam. Di antaranya PNBK, PBB, PPDI, PMB, PBR, PSI, Partai Buruh, PIS, PKPB, Partai Republikan, Partai Kedaulatan, PDS dan partai-partai kecil lainnya. Total perolehan suara yang mereka kantongi pada Pemilu 2009 lalu mencapai 22,55 persen.

Setiba di KPU, pasangan ini diterima Ketua KPU Kota Batam Hendriyanto, Ketua Pokja Pencalonan Abdul Rahman serta anggota KPU lainnya seperti Zeindra, Ngaliman dan Netty Herawati.

Saat penyerahan berkas pencalonan dan penandatanganan dukungan oleh ketua dan sekretaris parpol pendukung sempat diwarnai aksi protes. Ketua DPC PDS Kota Batam Dameria Nadapdap mengatakan kalau dirinya adalah ketua yang sah, bukan Sudianto Silitonga. Oleh karena itu, Dameria menolak Sudianto membutuhkan tanda tangan di berkas dukungan. Sementera Sudianto tetap ngotot kalau dia adalah Ketua DPC PDS Kota Batam yang sah.

"Bapak ini tidak mempunyai hak, saya sebagai Ketua DPC merasa dilecehkan, karena terpilihnya bukan melalui muscab (musyawarah cabang)," ujar Dameria sambil menunjuk Sudianto.

Atas protes tersebut Abdul Rahman menyatakan, bahwa dukungan parpol terhadap pasangan calon yang diusung, selanjutnya akan dilakukan proses verifikasi oleh KPU Kota Batam. Dalam verifikasi nantilah akan diketahui sah tidaknya kepengurusan partai di tingkat Kota Batam.

"Jika ternyata dukungan tersebut ditandatangani oleh pengurus yang tidak sah, maka KPU Kota Batam akan mengeluarkan dukungan parpol tersebut kepada pasangan calon," tegas Abdul Rahman.

Terkait dengan protes yang dilakukan Dameria Nadapdap, Arifin Nasir menjelaskan bahwa sah tidaknya dukungan tergantung dari hasil verifikasi KPU Kota Batam. Meski begitu, Arifin tetap optimis akan lolos dalam verifkasi tersebut. Mengingat pasangan Arifin Nasir-Irwansyah mendapat dukungan sebanyak dari 22,25 persen perolehan suara pada pemilu legislatif lalu. Dan dukungan tersebut sudah melebihi dari syarat dukungan minimal, yakni sebanyak 15 persen.

"Masih ada 7 persen dukungan yang bias, dan kita masih dalam posisi yang aman," ungkap Arifin Nasir didampingi Irwansyah yang terlihat kompak dengan mengenakan kemeja berwarna putih.

Irwansyah ketika dikonfirmasi mengatakan, dari 20 parpol tersebut bisa saja 1 atau 2 parpol terdapat kepengurusan ganda namun demikian pihaknya tetap optimis ditetapkan KPU sebagai pasangan calon walikota dan calon wakil walikota.  Setelah pendaftaran dalam satu dua hari ke depan, pihaknya segera membentuk tim pemenangan pasangan AIR.

Ketua DPW PPP Kepri Ahars Sulaiman menyatakan mendukung penuh pasangan Arifin-Irwansyah yang telah diputuskan institusi partai maju Pilwako. "Kehadiran pengurus DPW, anggota DPRD dari PPP seluruhnya dan Wakil Sekretaris DPP PPP menunjukkan bahwa PPP solid dalam mendukung pasangan calon," ujar Ahars.

Setelah pasangan Arifin Nasir-Irwansyah, kemudian dilanjutkan pasangan dr Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum yang mendaftar ke KPU Batam. Pasangan yang didukung Hanura, PPRN, PPIB, PNI Marhaenisme, dan PKNU ini, tiba di KPU pukul 16.30 WIB. Mereka langsung menuju ke ruang Ketua Pokja Pendaftaran Abdul Rahman. Sementara pendukungnya yang berjumlah puluhan menunggu di luar.

Partai pengusung pasangan dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SPOG) dan doktor ini memiliki total 10 kursi di DPRD Kota Batam atau 22,22 persen. Angka ini melebihi syarat minimal untuk mengajukan calon, yakni 15 persen dari total kursi DPRD. Hanura yang dipimpin Amir Hakim memiliki 4 kursi ditambah masing-masing dua kursi dari PPRN dan PPIB serta PNI Marhaenisme dan PKPI masing-masing satu kursi.

Dr Amir Hakim Siregar didampingi Syamsul Bahrum usai mendaftarkan dirinya ke KPU kepada Sijori Mandiri mengatakan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah membentuk tim sukses yang solid agar dapat memenangkan pemilihan. "Kami secara resmi sudah mendaftar ke KPU. Dan langkah selanjutnya kami akan membentuk sebuah tim yang lebih solid lagi, dalam memenangkan Pemilukada kali ini. Tentu tidak terlepas dari visi dan misi kami ke depan untuk membangun Batam, bila kelak kami terpilih oleh masyarakat sebagai walikota dan wakil walikota lima tahun mendatang," kata Amir Hakim.

Bila dipercaya, kata Hakim, maka yang akan dilakukan pertama kali adalah mensejahterakan masyarakat. Bila masyarakat sejahtera maka kesehatan, pendidikan, ekonomi, serta lapangan kerja kerja yang mereka ingin bisa terwujud.

Untuk mewujudkan semua itu, lanjut dia, semua elemen masyarakat mulai dari pengusaha, tokoh masyarakat, tokoh agama sampai aparat penegak hukum harus saling bahu-membahu. Sehingga kondisi aman dan nyaman dapat berjalan dengan baik sesuai harapan.

Pasangan lain yang mendaftar pada malam harinya adalah Ria Saptarika-Zainal Abidin. Pasangan ini memenuhi syarat untuk maju karena memiliki total 9 kursi di DPRD Batam, 5 dari Golkar dan 4 dari PKS.

Sama dengan pasangan lain, selain didampingi istri masing-masing, pasangan ini datang dengan didampingi pengurus partai pengusung. Pasangan ini termasuk yang paling lambat terbentuk dibanding pasangan lain. Itu karena karena PKS sebelumnya berharap bisa bergandengan dengan PDIP untuk mengusung Ria Saptarika-Nuryanto. Golkar sendiri sebelumnya telah memutuskan mengusung mantan Walikota Batam Nyat Kadir berpasangan dengan Zainal Abidin. Nyat Kadir akhirnya mundur sehingga membuka jalan bagi Ria Saptarika yang kini masih menjabat sebagai Wakil Walikota Batam maju sebagai calon walikota berpasangan dengan Zainal Abidin.

Setelah Ria-Zainal, disusul pasangan Nada Faza Soraya-Nuryanto yang datang mendaftar ke KPU. Saat mendaftar, pasangan ini juga didampingi  para pengurus partai yang mengusungnya yakni PDIP dan Gerindra. Pada pemilu lalu, PDIP berhasil meraih 6 kursi, sementara Gerindra meraih 1 kursi. Gabungan kedua partai itu, memenuhi syarat pendaftaran ke KPU Batam.

Pasangan berikutnya yang mendaftar adalah incumbent Ahmad Dahlan yang berpasangan dengan Ketua DPC PKB Kota Batam Rudi. Pasangan Dahlan-Rudi didukung Partai Demokrat yang memiliki 7 kursi di DPRD Kota Batam, PKB 4 kursi, PAN 4 kursi dan PKPI 1 kursi. Total kekuatan pasangan ini 16 kursi atau paling besar dari seluruh calon. Pasangan ini juga didampingi para pengurus partai pengusung saat mendaftar.

Dan yang terakhir mendaftar adalah pasangan Insyah Fauzi dan Andi Nadjib. Meski maju dari jalur perseorangan, pasangan ini juga didampingi sejumlah orang. Mereka di antaranya para tokoh LSM, aktivis dan orang terdekat Insyah Fauzi dan Andi Nadjib.


You Might Also Like :


0 komentar:

Post a Comment